Selasa, 12 Januari 2010

iPhone Dorong Tingkat Kejahatan di Paris


PARIS - Aksi kejahatan yang melibatkan smartphone semakin marak terjadi di Paris, Prancis. Pihak kepolisian menyebut fenomena ini sebagai akibat dari 'efek iPhone'.

Berdasarkan data kepolisian Paris sejak November 2010, dari 1.071 pencurian yang terjadi di alat transportasi umum, 53 persen di antaranya melibatkan smartphone. Operator alat transportasi kota Paris (RATP), baik di kereta bawah tanah, bus dan trem, kini mulai membagikan flyer dalam empat bahasa untuk memperingatkan warga dan, terutama, turis, untuk menjaga ponsel mereka baik-baik.

Langkah itu diambil RATP setelah tercatat peningkatan kejahatan yang melibatkan ponsel. Salah satunya bahkan menyebabkan kematian seorang wanita 27 tahun. Itu ketika Vy-Anh Nguyen, yang menjadi korban pencurian ponsel, meninggal dunia setelah mengalami luka fatal pada bagian kepala akibat didorong jatuh oleh pelaku di tangga stasiun Etienne-Marcel, 27 Desember lalu.

iPhone disebut-sebut sebagai ponsel yang paling sering menjadi target pencurian. Warga Paris memang termasuk pengguna iPhone terbanyak di seluruh dunia. Bahkan, perusahaan telekomunikasi France Telecom mencatat penjualan iPhone terbanyak, setelah AT&T milik Amerika Serikat. Menurut data France Telecom, mereka berhasil menjual lebih dari dua juta perangkat iPhone di negara tersebut.

Kepolisian Paris menambahkan, dua model terbaru iPhone merupakan salah satu perangkat yang paling banyak dicuri pada alat transportasi umum (28 persen), demikian sebagaimana dilansir Bloomberg, Rabu (12/1/2011).

Menteri Dalam Negeri Prancis, Brice Hortefeux, meminta kepolisian untuk melakukan pengecekan identitas di stasiun kereta bawah tanah. Dia juga mengharapkan adanya upaya dari produsen smartphone yang memungkinkan para pemilik untuk menghilangkan fungsi ponsel mereka setelah dicuri agar tidak bisa dijual. Cara itu diharapkan bisa menekan jumlah pencurian.

"(Mencuri ponsel yang di-deaktivasi) tentu menjadikan ponsel itu tidak lagi menarik," ucap Hortefeux melalui video di situs Kementrian Prancis.

"Kami memiliki kemampuan teknis untuk menghalangi pencurian," tambahnya. (srn)